Pagoda Lumbini Berastagi Taken by : gandis |
Puncak Gunung Sibayak 2212 Mdpl |
Beranjak dari titik KM 0
Indonesia, perjalanan di lanjutkan ke Medan, Sumatra Utara. Karena
keterlambatan keberangkatan dengan beberapa kendala yaitu hujan dan lambatnya
perjalanan akhirnya di putar haluan yang sebelumnya mau mendaki ke gunung
sibuatan 2457 Mdpl, kenalan di medan dan basecamp sohib camp yang menawarkan
untuk berkumpul barengan naik Gunung sibuatan Kamis sore, 22 Desember 2017.
Sementara berangkat dari Banda aceh baru pada hari yang sama, belum lagi
perjalanan dari Banda Aceh ke Medan waktu tempuh 12 jam juga, dengan sedikit
menyesal di batalkan. Dan sebelumnya juga sudah ada planning untuk naik ke
Gunung sibuatan,2457 mdpl pada hari senen tanggal 24 Desember 2017 tetapi di
cancel. Mungkin belum berjodoh dengan gunung sibuatan, next time kita jumpa
lagi.. :D
Jembatan Penyeberangan di Objek Wisata Religi Pagoda Lumbini |
Inilah sahabat yang di medan, berpose dengan mesra di Pagoda Lumbini |
Setelah sampai di kota medan,pagi
jum’at 22 Desember 2017 di Loket PO BUS Pinem Padang Bulan pukul 07.00 wib, di
lanjutkan untuk mandi,sarapan dan packing ulang barang – barang, sembari
menanti kenalan yang telah lama tak bersua, hohoho… Kenalan waktu adanya
kegiatan Turun kelapangan dari Jurusan Antropologi UNIMED ke Suku Talang Mamak
beberapa tahun yang silam. Silaturahminya masih terjalin dampak positif dari
kemajuan teknologi (Media social) sehingga komunikasi tidak terlalu susah di era
sekarang, walaupun tidak semuanya tidak bisa berkumpul tapi setidaknya dua
orang dari beberapa mantan mahasiswa tersebut dapat untuk bersua kala itu yang
datang Safri Lubis dan Gandis Pratiwi
(nggak tau nama aslinya, tapi nama di media sosialnya seperti itu) :D :D .
Diskusi tentang kemana arah yang begitu dengan
waktu yang mepet, karena mengingat panggilan di kampong (rokan hulu)
cukup banyak untuk di kerjakan (sok sibuk :D) dan juga perjalanannya sudah mau
seminggu. Akhirnya setelah diskusi tujuan hari mendaki dan tidak lama dalam
perjalanannya. Opsi kedua setelah Gunung Sibuatan 2457 mdpl adalah Gunung
Sibayak 2212 mdpl yang jarak tempuh dan perjalanan tidak jauh dari kota medan
serta untuk sampai ke puncak.
Kembali ke topic awal, kenapa
judulnya Ngetrip Santai ke Pagoda Lumbini dan Gunung Sibayak 2212 mdpl. Yahh..
Pengalaman terburuk dan memalukan. Kenapa tidak, sebelumnya perjalanan ke
gunung sibayak layaknya seperti gunung –gunung lain. Betul kata orang –orang
mendaki gunung sibayak tidak dapat tantangannya, rute nya sangat mudah dan
track nya tidak susah, hanya butuh 45 menit – 1 jam ke puncak, dari pos
terakhir (parkiran motor). Dari kaki gunung atau desa sidebuk-debuk di sarankan
untuk membawa kendaraan motor atau ojek untuk sampai ke pos terakhir, kalau
tidak membutuhkan waktu lebih kurang 2 jam untuk jalan kaki di jalan aspal. :D
Maklum karena bertiga naik pada perdana jadi kurang informasi yang harus
membuat camp (cuaca buruk) di tengah perjalanan, padahal jarak camp dari pos
terakhir (parkiran yang serba lengkap dengan warung,listrik, dan kamar mandi)
hanya berjarak lebih kurang 100 meter, dan tambahnya setiap pendaki yang lain
lewat selalu di ajak untuk ngecamp, padahal di atas jauh lebih mudah dan
nyaman, dan sedikit miris dengan pendaki tidak adanya komunikasi aktif seperti
pendaki – pendaki gunung sebelumnya pernah naik. Mungkin pendaki zaman now ya..
tidak membandingkan dengan pendaki – pendaki di daerah lain sepertinya kurang
bersahabat. Itu versi saya. Jadi
santainya bagi sahabat- sahabat nantinya tidak perlu repot untuk mendaki gunung
sibayak, bisa lari gunung atau pergi harian ke gunung sibayak, lebih cepat
untuk menggunakan kendaraan bermotor dan tidak perlu membawa peralatan
pendakian yang lengkap :D
Track ke puncak Gunung sibayak |
Baiklah, tadi sekelumit tentang
tracknya, sekarang bahas perjalanannya. Setelah berkumpul dan melanjutkan ke
rumah safri (tidak tahu alamat lengkap tetapi tidak jauh jauh dari loket bus
pinem tersebut). Setelah membeli kebutuhan pendakian gas, logistic, mantel
hujan, serta lainnya. Kemudian pukul 10.00 wib lanjut dengan menumpang gocar
untuk sampai ke simpang poros tujuan ke berastagi atau ke simpang desa
sidebuk-debuk dengan naik minibus yang tariff ongkosnya waktu itu Rp.
15.000.,/orang,lama waktu ditempuh 1,5 jam – 2 jam dari kota medan,
diperjalanan menjelang desa sidebuk-debuk terbesit kalau tidak jauh ada objek
seperti Pagoda Lumbini, tempat beribadah umat budha seperti di Negara Thailand.
Akhirnya di putuskan untuk ke sana mengingat masih siang untuk ke sibayak.
Setelah sampai di simpang pagoda, kemudian berjalan kaki karena katanya dekat
sekalian latihan. Oke lah ..
Track menuju puncak |
Berjalan kaki dari simpang pagoda
ke objek wisata religi tersebut yang lebih kurang 20 menit lah, kiri kanannya
tanaman sayuran dan ladang strawberry milik penduduk setempat menambah perut
yang sudah keroncongan. Mau singgah perjalanan masih panjang dan bekal sate
kerang buatan gandis lebih penasaran dengan rasanya. :D . Setelah menikmati
wisata di pagoda kemudian lanjut untuk makan siang di sekitaran Pagoda dan
kemudian lanjut kembali jalan kaki ke simpang pagoda untuk mencari tumpangan ke
desa sidebuk-debuk. Tak lama menunggu oplet tujuan ke desa tersebut lewat dan
mengatakan kalau tujuan oplet nya juga mengarahkan ke kaki gunung sibayak, naik
dan di perjalanan liat pemandangan wisata air panas sidebuk-debu dan Pertamina
Geothermal dengan pipa yang besar dan berjejer di pinggir jalan desa tersebut.
Lebih kurang pukul 14.00wib
sampai di kaki gunung sebelum basacamp pertamina geothermal, singgah di ruma h
salah satu untuk membeli air dan bertanya –tanya. Kemudian pukul 15.00wib
memulai dengan basmallah pendakian ke gunung sibayak, karena minimnya rute dan
kurangnya informasi jadi hanya bisa berjalan kaki untuk sampai ke atas, tapi
tidak apalah biar namannya mendaki gunung. :D karena cuaca buruk akhirnya di
perjalanan diputuskan untuk mendirikan tenda di pinggiran aspal karena waktu
sudah pukul 18.00wib sementara hujan lebat
dan kabut tebal. Setelah mendirikan tenda dan siap untuk ISHOMA malam.
Diperjalanan tersebut banyak pendaki yang lewat tetapi sayangnya tidak ada yang
bisa memberi tahu bahwa di atas lebih baik dan layak untuk mendirikan tenda
atau tempat beristirahat baik tetapi ya sudah lah. Ini pengalaman dan nuansa
mendaki lebih dapat.. :D
Track ke Puncak |
Cuaca yang kurang bagi dipendakian
kali ini, hujan dan kabut masih terus melanda sampai pukul 08.00wib esok
(sabtu, 24-12-2017). Sambil packing ulang dan siap-siap untuk ke puncak dan
diputuskan sekitar pukul 10.00 wib untuk tetap naik ke puncak. Hanya butuh
waktu 30 menit untuk sampai ke puncak sibayak (dekat kawah) untuk top sebenar
nya ada 3 puncak, yang tertinggi kabarnya ada bendera merah putih tetapi kami
tidak sampai mengingat waktu dan kabut masih terus tebal, hanya memilih puncak
yang terdekat untuk berfoto-foto dan menikmati keindahan gunung sibayak. Sambil
turun berkenalan dan cerita dari rombongan Bapak –bapak dari salah satu ormas
islam (7 orang) yang lari gunung), diperjalanan turun yang rombongan bapak
–bapak tadi pun sudah di kendaraan roda 4 nya dan menawarkan kami untuk
menumpang, tak ada doa nolak rezeki itulah ibaratnya. Kemudian numpang dan
cerita-cerita didalam mobil, sampai juga setelah perjalanan ke kota medan.
Rombongan tersebut menawarkan untuk singgah makan bersama dan nanti dilanjutkan
perjalanan bareng lagi ke kota medan tetapi, takut terlambat di bus pinem jadi
minta izin untuk duluan karena waktu sudah pukul 13.00wib. lanjut setelah izin
untuk duluan dan menanti angkutan ke kota medan dan sampai sekitar pukul
14.30wib, lansung ke loket untuk memesan tiket karena takutnya sudah habis,
karena tahun baru dan natal. tak meleset dari perkiraan betul saja tiket ludes
habis dan ada hanya tiket untuk bangku temple.
zaman now |
Bangku yang di letakkan di
tengah-tengah penumpang, cukup menyiksa dimana badan kurang fit karena kecapean
harus duduk dengan kondisi seperti itu. Setelah berangkat pukul 15.30 wib,
tidak hanya duduk di bangku tempel tapi juga karena macet nya lalu lintas di
kota medan sehingga rasanya tidak jadi berangkat. Setelah mencari akal untuk
sedikit berlapang tercetus lah yang tidak baik ini, melihat kernet (stoker) bus
pinem naik ke atas (ini dilarang oleh perhubungan dan lalu lintas) tetapi
mengingat kondisi yang penuh akhirnya minta izin untuk juga ikut naik ke atas
tetapi dengan syarat sembunyi, terutama jika melihat polisi atau pos polisi
(disarankan tidak mengikuti ini). Bersyukur cuaca bersahabat selama perjalanan
sehingga sampai juga di rumah tercinta (pasir pandak, kec.kepenuhan, kab.Rokan
Hulu) minggu, tanggal Minggu 24 Desember 2017 sekitar pukul 12.30 wib.
Tujuan RUMAH |
Terima Kasih Sahabat,
Terima kasih semesta atas
perjalanan ini, pahit manis, senda tawa kalian akan dikenang selama hayat ini.
Trip Akhir tahun Rokan
Hulu-Medan-Banda Aceh-Sabang tanggal 18 -24 Desember 2017.
Safrizal Hasbi, ST
0 comments:
Post a Comment