Tuesday 2 January 2018

Ngetrip Santai Pagoda Lumbini dan Gunung Sibayak 2212 Mdpl

Pagoda Lumbini Berastagi
Taken by : gandis
Puncak Gunung Sibayak 2212 Mdpl

Beranjak dari titik KM 0 Indonesia, perjalanan di lanjutkan ke Medan, Sumatra Utara. Karena keterlambatan keberangkatan dengan beberapa kendala yaitu hujan dan lambatnya perjalanan akhirnya di putar haluan yang sebelumnya mau mendaki ke gunung sibuatan 2457 Mdpl, kenalan di medan dan basecamp sohib camp yang menawarkan untuk berkumpul barengan naik Gunung sibuatan Kamis sore, 22 Desember 2017. Sementara berangkat dari Banda aceh baru pada hari yang sama, belum lagi perjalanan dari Banda Aceh ke Medan waktu tempuh 12 jam juga, dengan sedikit menyesal di batalkan. Dan sebelumnya juga sudah ada planning untuk naik ke Gunung sibuatan,2457 mdpl pada hari senen tanggal 24 Desember 2017 tetapi di cancel. Mungkin belum berjodoh dengan gunung sibuatan, next time kita jumpa lagi.. :D
Jembatan Penyeberangan di Objek Wisata Religi Pagoda Lumbini
Inilah sahabat yang di medan, berpose dengan mesra di Pagoda Lumbini

Setelah sampai di kota medan,pagi jum’at 22 Desember 2017 di Loket PO BUS Pinem Padang Bulan pukul 07.00 wib, di lanjutkan untuk mandi,sarapan dan packing ulang barang – barang, sembari menanti kenalan yang telah lama tak bersua, hohoho… Kenalan waktu adanya kegiatan Turun kelapangan dari Jurusan Antropologi UNIMED ke Suku Talang Mamak beberapa tahun yang silam. Silaturahminya masih terjalin dampak positif dari kemajuan teknologi (Media social) sehingga komunikasi tidak terlalu susah di era sekarang, walaupun tidak semuanya tidak bisa berkumpul tapi setidaknya dua orang dari beberapa mantan mahasiswa tersebut dapat untuk bersua kala itu yang datang  Safri Lubis dan Gandis Pratiwi (nggak tau nama aslinya, tapi nama di media sosialnya seperti itu) :D :D . Diskusi tentang kemana arah yang begitu dengan  waktu yang mepet, karena mengingat panggilan di kampong (rokan hulu) cukup banyak untuk di kerjakan (sok sibuk :D) dan juga perjalanannya sudah mau seminggu. Akhirnya setelah diskusi tujuan hari mendaki dan tidak lama dalam perjalanannya. Opsi kedua setelah Gunung Sibuatan 2457 mdpl adalah Gunung Sibayak 2212 mdpl yang jarak tempuh dan perjalanan tidak jauh dari kota medan serta untuk sampai ke puncak.
 
Salah satu jalan menuju puncak Gunung Sibayak
Kembali ke topic awal, kenapa judulnya Ngetrip Santai ke Pagoda Lumbini dan Gunung Sibayak 2212 mdpl. Yahh.. Pengalaman terburuk dan memalukan. Kenapa tidak, sebelumnya perjalanan ke gunung sibayak layaknya seperti gunung –gunung lain. Betul kata orang –orang mendaki gunung sibayak tidak dapat tantangannya, rute nya sangat mudah dan track nya tidak susah, hanya butuh 45 menit – 1 jam ke puncak, dari pos terakhir (parkiran motor). Dari kaki gunung atau desa sidebuk-debuk di sarankan untuk membawa kendaraan motor atau ojek untuk sampai ke pos terakhir, kalau tidak membutuhkan waktu lebih kurang 2 jam untuk jalan kaki di jalan aspal. :D Maklum karena bertiga naik pada perdana jadi kurang informasi yang harus membuat camp (cuaca buruk) di tengah perjalanan, padahal jarak camp dari pos terakhir (parkiran yang serba lengkap dengan warung,listrik, dan kamar mandi) hanya berjarak lebih kurang 100 meter, dan tambahnya setiap pendaki yang lain lewat selalu di ajak untuk ngecamp, padahal di atas jauh lebih mudah dan nyaman, dan sedikit miris dengan pendaki tidak adanya komunikasi aktif seperti pendaki – pendaki gunung sebelumnya pernah naik. Mungkin pendaki zaman now ya.. tidak membandingkan dengan pendaki – pendaki di daerah lain sepertinya kurang bersahabat. Itu versi saya.  Jadi santainya bagi sahabat- sahabat nantinya tidak perlu repot untuk mendaki gunung sibayak, bisa lari gunung atau pergi harian ke gunung sibayak, lebih cepat untuk menggunakan kendaraan bermotor dan tidak perlu membawa peralatan pendakian yang lengkap :D
Track ke puncak Gunung sibayak

Baiklah, tadi sekelumit tentang tracknya, sekarang bahas perjalanannya. Setelah berkumpul dan melanjutkan ke rumah safri (tidak tahu alamat lengkap tetapi tidak jauh jauh dari loket bus pinem tersebut). Setelah membeli kebutuhan pendakian gas, logistic, mantel hujan, serta lainnya. Kemudian pukul 10.00 wib lanjut dengan menumpang gocar untuk sampai ke simpang poros tujuan ke berastagi atau ke simpang desa sidebuk-debuk dengan naik minibus yang tariff ongkosnya waktu itu Rp. 15.000.,/orang,lama waktu ditempuh 1,5 jam – 2 jam dari kota medan, diperjalanan menjelang desa sidebuk-debuk terbesit kalau tidak jauh ada objek seperti Pagoda Lumbini, tempat beribadah umat budha seperti di Negara Thailand. Akhirnya di putuskan untuk ke sana mengingat masih siang untuk ke sibayak. Setelah sampai di simpang pagoda, kemudian berjalan kaki karena katanya dekat sekalian latihan. Oke lah ..

Track menuju puncak

Berjalan kaki dari simpang pagoda ke objek wisata religi tersebut yang lebih kurang 20 menit lah, kiri kanannya tanaman sayuran dan ladang strawberry milik penduduk setempat menambah perut yang sudah keroncongan. Mau singgah perjalanan masih panjang dan bekal sate kerang buatan gandis lebih penasaran dengan rasanya. :D . Setelah menikmati wisata di pagoda kemudian lanjut untuk makan siang di sekitaran Pagoda dan kemudian lanjut kembali jalan kaki ke simpang pagoda untuk mencari tumpangan ke desa sidebuk-debuk. Tak lama menunggu oplet tujuan ke desa tersebut lewat dan mengatakan kalau tujuan oplet nya juga mengarahkan ke kaki gunung sibayak, naik dan di perjalanan liat pemandangan wisata air panas sidebuk-debu dan Pertamina Geothermal dengan pipa yang besar dan berjejer di pinggir jalan desa tersebut.

Lebih kurang pukul 14.00wib sampai di kaki gunung sebelum basacamp pertamina geothermal, singgah di ruma h salah satu untuk membeli air dan bertanya –tanya. Kemudian pukul 15.00wib memulai dengan basmallah pendakian ke gunung sibayak, karena minimnya rute dan kurangnya informasi jadi hanya bisa berjalan kaki untuk sampai ke atas, tapi tidak apalah biar namannya mendaki gunung. :D karena cuaca buruk akhirnya di perjalanan diputuskan untuk mendirikan tenda di pinggiran aspal karena waktu sudah pukul 18.00wib sementara hujan lebat  dan kabut tebal. Setelah mendirikan tenda dan siap untuk ISHOMA malam. Diperjalanan tersebut banyak pendaki yang lewat tetapi sayangnya tidak ada yang bisa memberi tahu bahwa di atas lebih baik dan layak untuk mendirikan tenda atau tempat beristirahat baik tetapi ya sudah lah. Ini pengalaman dan nuansa mendaki lebih dapat.. :D
Track ke Puncak


Cuaca yang kurang bagi dipendakian kali ini, hujan dan kabut masih terus melanda sampai pukul 08.00wib esok (sabtu, 24-12-2017). Sambil packing ulang dan siap-siap untuk ke puncak dan diputuskan sekitar pukul 10.00 wib untuk tetap naik ke puncak. Hanya butuh waktu 30 menit untuk sampai ke puncak sibayak (dekat kawah) untuk top sebenar nya ada 3 puncak, yang tertinggi kabarnya ada bendera merah putih tetapi kami tidak sampai mengingat waktu dan kabut masih terus tebal, hanya memilih puncak yang terdekat untuk berfoto-foto dan menikmati keindahan gunung sibayak. Sambil turun berkenalan dan cerita dari rombongan Bapak –bapak dari salah satu ormas islam (7 orang) yang lari gunung), diperjalanan turun yang rombongan bapak –bapak tadi pun sudah di kendaraan roda 4 nya dan menawarkan kami untuk menumpang, tak ada doa nolak rezeki itulah ibaratnya. Kemudian numpang dan cerita-cerita didalam mobil, sampai juga setelah perjalanan ke kota medan. Rombongan tersebut menawarkan untuk singgah makan bersama dan nanti dilanjutkan perjalanan bareng lagi ke kota medan tetapi, takut terlambat di bus pinem jadi minta izin untuk duluan karena waktu sudah pukul 13.00wib. lanjut setelah izin untuk duluan dan menanti angkutan ke kota medan dan sampai sekitar pukul 14.30wib, lansung ke loket untuk memesan tiket karena takutnya sudah habis, karena tahun baru dan natal. tak meleset dari perkiraan betul saja tiket ludes habis dan ada hanya tiket untuk bangku temple.

zaman now
 Bangku yang di letakkan di tengah-tengah penumpang, cukup menyiksa dimana badan kurang fit karena kecapean harus duduk dengan kondisi seperti itu. Setelah berangkat pukul 15.30 wib, tidak hanya duduk di bangku tempel tapi juga karena macet nya lalu lintas di kota medan sehingga rasanya tidak jadi berangkat. Setelah mencari akal untuk sedikit berlapang tercetus lah yang tidak baik ini, melihat kernet (stoker) bus pinem naik ke atas (ini dilarang oleh perhubungan dan lalu lintas) tetapi mengingat kondisi yang penuh akhirnya minta izin untuk juga ikut naik ke atas tetapi dengan syarat sembunyi, terutama jika melihat polisi atau pos polisi (disarankan tidak mengikuti ini). Bersyukur cuaca bersahabat selama perjalanan sehingga sampai juga di rumah tercinta (pasir pandak, kec.kepenuhan, kab.Rokan Hulu) minggu, tanggal Minggu 24 Desember 2017 sekitar pukul 12.30 wib.





Tujuan RUMAH 

Terima Kasih Sahabat,
Terima kasih semesta atas perjalanan ini, pahit manis, senda tawa kalian akan dikenang selama hayat ini.
Trip Akhir tahun Rokan Hulu-Medan-Banda Aceh-Sabang tanggal 18 -24 Desember 2017.

Safrizal Hasbi, ST            

0 comments:

Post a Comment