Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merancang, mensimulasi dan
memfabrikasi antena Radial Line Slot
Array (RLSA) pada frekuensi 5,8 GHz dengan meniru spesifikasi di pasaran,
yaitu 16dBi patch outdoor antenna. Kemudian antena ini di simulasi dengan software simulasi Computer
Simulation Technology –Studio Suite
2010 sampai dengan 60 data berdasarkan spesifikasi. Hasil simulasi terpilih
gain 17dB, diameter lingkaran 127mm dan beamsquint
630. Dilanjutkan proses fabrikasi dan ujicoba dengan mengukur
pola radiasi, polarisasi dan transfer
data, dengan perangkat tambahan dua buah router
TL-WA7501N. Hasil pengukuran dianalisa dengan membandingkan hasil simulasi
CST, didapatkan pada pengukuran pola radiasi (beamsquint) 620 dengan RSSI 58 dB serta gain 16.952 dBi. Untuk ujicoba transfer data ukuran file video 998 Mb
dihasilkan waktu tranfer + 1
menit, kecepatan maksimal 88Mbps & minimal 28 Mbps, dan juga ujicoba router tanpa antena RLSA. Sehingga
kesimpulan didapatkan hasil pengukuran mendekati hasil simulasi serta memiliki
perbedaan gain 2 dB dan
ukuran yang lebih baik dari patch outdoor
antenna.
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekarang
ini tengah dikembangkan jenis antena baru yaitu Radial Line Slot Array (RLSA), antena ini memiliki beberapa
kelebihan pada fisik yaitu bentuk bulat
dan datar serta memiliki penopang bagian belakang (feeder), antena ini juga memiliki gain yang sebanding dengan antena parabola.
Antena
Radial Line Slot Array (RLSA) telah
berhasil diteliti dan dikembangkan seperti pada frekuensi berkisar 12 GHz untuk
televisi satelit Ku-Band, untuk
penggunaan TV Satelit Direct
Broadcast Satellite (DBS) (Voon
Sze Chee, 2006). Setelah dilakukan penelitian pada TV Satelit, baru beberapa
peneliti mencoba pada komunikasi WLAN dengan
menggunakan antena kecil yang akhirnya timbul masalah baru yaitu terjadi penurunan
performansi dikarenakan koefisien refleksi tinggi. Kemudian Purnamirza yang
salah satu Dosen Teknik Elektro di UIN Suska Riau dengan
Disertasi Very Small Aperature Radial
Line Slot Array Beamsteering Antenna pada tahun 2013, berhasil mengembangkan suatu teknik baru yang
bernama teknik extreme beamsquint dan
Flame Retardant 4 (FR4) (Purnamirza, 2013). Dimana, teknik tersebut bisa mengatasi masalah
koefisien refleksi yang tinggi pada antena VSA-RLSA
kecil. Sebuah prototype dengan judul beamsteering Very Small Aperature (VSA)-Radial Line Slot Array (RLSA), antena yang memiliki kemampuan
untuk pengarahan menjadi empat arah azimuth
(900, 1800, 2700, 3600)
(Purnamirza, 2013).
Perkembangan
selanjutnya, antena Radial Line Slot
Array (RLSA) ini akan diaplikasikan
pada Wireless–Local area network (WLAN)
dengan menggunakan antena Radial Line
Slot Array (RLSA) kecil, Mengingat, antena ini masih dalam tahap berkembang
di Indonesia khususnya UIN Suska Riau, dan juga membangun sebuah antena RLSA
kecil nantinya digunakan pada frekuensi
5,8 Ghz. Maka dari itu, sebagai kelanjutan dari pengembangan antena Radial Line Slot Array (RLSA) kecil,
penulis tertarik untuk membuat antena Radial
Line Slot Array (RLSA) kecil yang mana salah satunya meniru
karakteristik yang ada di pasaran, yaitu
16 dBi Patch Outdoor Antenna.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terkait
Akhir–akhir ini
penggunaan antena Radial Line Slot Array (RLSA)
dalam aplikasi komunikasi
rangkaian Wireless dari titik
ke titik telah menggantikan sebelumnya,
yaitu aplikasi Direct Broadcast from
Satellite (DBS) dan Direct-To-Home
(DTH) (Voon Sze Chee, 2006). Antena Radial
Line Slot Array (RLSA) mempunyai gandaan yang tinggi, sekaligus
menjadikannya sebagai antena yang paling sesuai untuk dipilih. Beberapa kajian
telah dijalankan secara bersamaan,
bertujuan untuk mereka membuat satu antena RLSA yang beroperasi pada frekuensi
tertentu, menurut Muhammad Ishak, “Di Negara seperti Malaysia, frekuensi 2.4
GHz dan 5.8 GHz dikenali sebagai Industrial, Scientific and Medical (ISM) Radio Bands. Dua frekuensi tersebut
adalah yang paling sering digunakan dalam jalur Industrial, Scientific and Medical (ISM), memandang perlu untuk menggunakannya.
Bagaimanapun antena Radial Line Slot
Array (RLSA) sekarang lebih banyak
digunakan hanya beroperasi pada frekuensi 5.8 GHz saja (Muhammad Ishak Bin
Abdul Suku, 2011)”.
Teori
Dasar Radial Line Slot Array (RLSA)
Teori dasar antena Radial Line Slot Array (RLSA) termasuk struktur, teori bagaimana
antena RLSA bekerja, serta beberapa teori untuk merancang antena RLSA.
Struktur RLSA Antena
Struktur antena radial line slot array (RLSA) terbagi
dalam beberapa lapisan. Pertama : Bagian depan tembaga atau kuningan yang
berbentuk bulat (antena RLSA) yang berisi slot-slot, dan dari slot–slot tersebut akan
memancarkan sinyal melalui celah-celah slot
sehingga membentuk array. Kedua : Cavity terletak diantara pelapis bagian depan dan belakang tembaga,
dan juga tidak terdapat slot pada cavity dan tidak terbuat dari bahan
tembaga sehingga tidak menganggu sinyal, cavity
yang berbahan dasar polypropelene campuran
plastik dan mempunyai nilai dialektric dengan
permiktivity 2.41 mm serta ketebalan 8 mm, dengan memiliki ketebalan 8mm
menjadikan antena RLSA kuat dan tidak bisa menjadi lentur, mengingat ketebalan
tembaga pada bagian depan (RLSA) hanya 0.1mm.
Ketiga : bagian belakang (tembaga) ini hanya pelapis dari cavity. Pada struktur ini juga tidak
terdapat slot-slot hanya tembaga datar dan bulat pada antena RLSA.
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian
ini, menggunakan jenis penelitian
kuantitatif, Metode
penelitian kuantitatif
merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya
adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya. (Sugiyono,
2012).
Penelitian ini bisa dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif. Dimana,
penelitian ini membuat sebuah antena radial
line slot array (RLSA) dari peneliti sebelumnya dan teori-teori yang ada. Setelah menentukan spesifikasi yang berada di pasaran, kemudian dilanjutkan
simulasi, fabrikasi dan pengukuran (ujicoba). Dari hasil pengukuran maka akan
dilakukan perbandingan apakah hasil simulasi dan ujicoba mendekati ataupun
memiliki hasil yang sama.
TAHAPAN PENELITIAN
Flowchat Penelitian |
Pada
hasil simulasi menggunakan CST-MWS 2010, diameter
lingkaran yaitu 127 mm, P0 14 adalah jumlah element
radiator di ring pertama atau beamsquint. Sementara pada beamsquint yaitu didapatkan pada 630.
Gain tertinggi dari jumlah 60 data
simulasi yaitu 17 dBi. Sehingga bandwidth
yang dihasilkan melalui simulasi CST – MWS 2010 + 0,94
Ghz dan angular 25.5.
Untuk melihat hasil detail simulasi dengan menggunakan CST- MWS
2010.
BAB IV
HASIL DAN UJI COBA
Parameter
Perancangan antena : Dengan berdiameter 127 mm dan
sudut 630 ini yang digunakan pada antena RLSA, untuk gain yang diambil dari tertinggi dari
jumlah simulasi yang dilakukan, sehingga menghasilkan bandwidth 940 Mhz melalui CST.
Hasil Simulasi menggunakan
CST – MWS 2010.
Parameter Bandwidth antena RLSA
a. Pada
sumbu y menghitung domain waktu (magnituda)
dari Sinyal 10% dengan hitungan -10 - -2
ke atas itu sinyal yang di pantulkan atau dari titik hitam ke atas.
b. Pada
sumbu x adalah menghitung domain frekuensi dengan satuan Ghz. Sinyal 90% dengan hitungan -10 - -20 ke
bawah adalah sinyal yang di pancarkan untuk mendapatkan jumlah dBi,
Hasil Fabrikasi
Hasil
Uji Coba Pola radiasi
Pola radiasi adalah
menghitung sudut kemiringan pada antena RLSA, Pada ujicoba ini memulai dengan
menghitung dari 00 sampai dengan 3600, menggunakan cara manual
yaitu mengukur pola dengan bujur sangkar yang diletakkan pada permukaan tanah
atau memberikan suatu bantalan pada tiang kaki antena RLSA.
Pada garis merah data
yang berbentuk lingkaran sebagai hasil simulasi CST, sementara pada warna biru
data hasil ujicoba pola radiasi (beamsquint),
dan warna hijau garis pembatas dari titik yang telah dikurangi pada hasil beamwidth . dimana beamwidth titik daya yang ditransmisikan dikurangi 3 dari data
maksimum dan minimum. Hasil
tertinggi dari plot gain tertinggi
yaitu 16.952 – 3 dengan hitungan maksimum dan minimum. Untuk menurun yaitu pada
beamsquint 560 dengan data
beamwidth -3.00 - -0.68, dan maksimum pada beamsquint 700 dengan data beamwidth -3.00 - -1.21.
Uji coba
Polarisasi
Bahwasanya dari hasil pengukuran polarisasi,
dari titik 00 dan 3600 mempunyai nilai tertinggi dan
sama, ini membuktikan pada antena RLSA terpolarisasi linier
Hasil
Uji Coba Transfer Data
Dengan file yang
ukuran 998Mb membutuhkan waktu kurang 1 menit proses pengiriman data dengan antena
RLSA dengan kecepatan maksimal 88 Mbps, di mana trafik warna biru muda sebagai transfer data, sedangkan pada trafik
ungu hanya pada data terima. Sedangkan tanpa menggunakan antena eksternal membutuhkan
waktu pengiriman 3 (tiga) menit, pengukuran waktu melalui manual dengan
menggunakan stopwatch di handphone.
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
tujuan penelitian yang terdapat di bab I maka kesimpulan dalam membuat antena radial line slot array (RLSA) pada frekuensi 5,8 dengan spesifikasi
16 dBi patch outdoor antenna
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan
hasil pengukuran dilapangan. Melalui ujicoba hasil polarisasi, pola radiasi dan transfer
data mendekati dengan hasil simulasi.
2. Antena
RLSA memiliki gain yang lebih baik
dibandingkan dengan patch outdoor antenna
dengan perbedaan 2 dBi dan hanya berukuran diameter 127mm, ketebalan 8.2 mm dan berat 0.5 kg. Sementara antena
patch outdoor antenna yang berukuran dimensi 263mm x 192mm, berat 1.05 Kg
dan ketebalan 44mm. .
3. Untuk transfer data, antena radial line slot array (RLSA) dengan menggunakan router memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan antena RLSA
tanpa router.
4. Pada
antena radial line slot array (RLSA)
ini bisa bekerja dengan baik pada frekuensi 5,8 Ghz.
5.2.
Saran
Pada penelitian ini, masih terdapat kekurangan baik
secara teori maupun hasil . tentu dalam penyempurnaan dan
kemajuan penelitian kedepannya pada
report sebelumnya,
maka diperlukan pengembangan lebih
lanjut baik lagi baik dari simulasi, fabrikasi, ujicoba, analisa
serta menggunakan waktu jangka
panjang, mungkin perlu pengembangan seperti berikut :
1. Disarankan
pada penelitian selanjutnya dalam penyatuan seluruh komponen terutama
pemasangan feeder karena beberapa
masalah bisa saja terjadi jika dalam
pemasangan tersebut tidak dilakukan dengan hati-hati.
2. Perlu
pengembangan dalam pembuatan antena
radial line slot array (RLSA).
Perlunya perbanyak
referensi dan pengembangan teknik yang lain pada antena radial line slot array (RLSA) mengingat antena ini masih baru di
kembangkan, terutama Indonesia.
Mahasiswa : Safrizal Hasbi (10855003042)
Dosen Pembimbing : Dr. Teddy Purnamirza, ST. M. Eng
Dosen Pembimbing II : Mulyono, ST., MT
Dosen Penguji : Fitri Amillia, ST., MT
Dosen Penguji II : Sutoyo, ST., MT
mr hasby, bolehkah saya meminta emailnya? saya sangat tertarik untuk membuat antena ini sebagai tugas akhir perkuliahan saya
ReplyDelete