Thursday, 6 October 2016

Tiga Bulan merumput di MT Marapi, 2891 Mdpl



Tim Rujak Adv dan Edelwis Adv


Berbicara tentang wisata pegunungan untuk diwilayah Riau sendiri memang bukan hal yang baru, beberapa tahun terakhir ini wisata pegunungan mulai sangat di minati oleh seluruh kalangan baik komunitas, baik mahasiswa, guru, pengusaha, karyawan swasta dan negeri bahkan sampai tingkat pelajar.
Hampir setiap minggu (weekend) para penggiat ini melakukan traveling ke wilayah Sumatra barat, karena banyaknya gunung baik untuk tingkat pemula sampai yang tingkat dengan tracking yang sulit. Sebut saja seperti Gunung Marapi, Gunung Talang, Gunung Singgalang, Gunung Tandikek dan Gunung Talamau sebagai atap sumbar. Mengingat banyaknya pemula yang ikut maka salah satu destinasi yang menarik adalah gunung marapi dan gunung talang, mengapa dua gunung tersebut yang menjadi destinasi yang paling ramai setiap minggunya, Gunung Marapi dengan tracking yang cukup sulit dan panjang dengan pemandangan yang luar biasa, taman edelwis dan puncak merpati sebagai tujuan di puncak selain samudra diatas awan yang bagus, beda lagi dengan Gunung Talang, View Danau Talang, Danau atas, Danau Bawah dan bahkan jika cuaca bagus terlihat Danau Singkarak yang indahnya. Tracking yang cukup pendek dan jika melewati via kebun teh (Via Aia Batumbuk) maka kita akan mendirikan camp dengan cadas yang sangat luas dan datar, berbeda antara cadas gunung marapi dan cadas Gunung talang. 
suasana di cadas "kadang caption sama tulisan :D

Berbicara tentang dua gunung tadi yang menjadi destinasi ramai, mulai banyak agen traveling dan komunitas penggiat alam untuk mengadakan open trip, pendakian ceria dan berbagai bentuk lainnya dalam hal menlaksanakan perjalanan ini, salah satunya Rumah Jelajah Kita Riau (Rujak Adv) yang beralamat kan di Rokan Hulu. Sudah hampir setahun dalam open trip wisata pengunungan dengan jumlah trip ke  9 untuk gunung marapi dan 3 Kali untuk Gunung Talang dengan jumlah peserta yang lebih kurang 60 orang. 
suasana di cadas dan berkabut

Pada trip ke 8 ini dengan jumlah peserta 4 orang, memang paling sedikit jika dibandingkan dengan trip sebelumnya, kurangnya komunikasi dan sempat terhenti 100 hari mengingat banyak kegiatan sampingan masing – masing leader dan berhubung bulan puasa.  Jadi mengingat sudah rindunya dengan gunung marapi. Memang setiap kali perjalanan akan berkenalan, bersapaan dan bercenkrama dengan tim pendakian lainnya. Kali ini tak disangka bertemu dengan salah satu tim pekanbaru dengan sudah tak asing lagi mungkin dengan para penggiat alam di pekanbaru Edelwis Adventure. Perjalanan kali ini dengan pembelajaran dan manajemen yang baik sehingga perjalanan ini terasa begitu dilalui dengan cepat. 
Sunsite sore itu

Setiap kali pendakian tentu belajar tentu membuat manajemen pendakian lebih baik, karena baik cuaca dan keadaan tidak bisa diprediksi, sama hal dengan pendakian ke 8 ini, dari jumlah trip dan pendakian ke gunung marapi yang ada baru kali di jumpai dengan badai angin yang kencang dan kabut berkepanjangan, memang tidak ada hujan tetapi angin yang kencang membuat suasana di cadas terasa dingin sekali. Belum lagi ketika berada dipuncak, berdasarkan informasi dari rekan-rekan yang kepuncak pagi itu, angin kencang dan kabut yang tebal ketika mereka berada di puncak. Hanya bisa beberapa jam mereka berada di puncak dan terpaksa untuk turun kembali ke cadas, dan sedikit malang nasib dari rekan – rekan ketika sudah sampai di cadas cuaca begitu baik dan tidak ada kabut menjelang siang. Dan untuk sunsite sendiri pada hari sabtu hanya mendapat beberapa menit saja dari pukul 18.30 wib – sampai 18.45 wib untuk bisa berfoto, sambil menunggu kabut lewat di manfaatkan moment tersebut. 


Demikian lah sekelumit pendakian kali ini :D, bagi rekan-rekan pembaca yang berniat untuk melakukan perjalanan  ini boleh untuk sharing – sharing dengan kami di Rumah Jelajah Kita (Rujak) Adventure Riau ()

0 comments:

Post a Comment