Perjalanaan Edisi tanpa asap saya bersama kawan-kawan dari My Trip My Adventure Rokan Hulu, bisa dibilang ide mendadak ini akhirnya berjalan juga. awal keberangkatan hanya beranggotakan Empat orang, Mas yovie teman yang biasa ngetrip dari Rumah Jelajah Kita, ada juga Mas Hendri salah satu staff pengajar di Universitas Pasir Pengarayan, Bang Yadi salah satu karyawan swasta Bank di Pasir Pengarayan. Perjalanan yang rasanya tidak mungkin dilewati dengan waktu sudah mendekati pukul 18.00 wib untuk sampai di lokasi.
setelah hujan |
foto bersama dengan MTMA Rohul |
Sunrise bukit sulah |
sunrise bukit sulah bersama MTMA Rohul |
air terjun tingkat II |
seusai perjalanan dari air terjun |
Sedikit mengubah cerita, bagi sahabat-sahabat yang ingin kesana sangatlah dekat jika berada di titik kumpul pasir pengarayan, sahabat hanya perlu berkendara menuju arah ujung batu. tetapi tidak sampai ujung batu lebih kurang _+ 5 Km perjalanan, atau sahabat bisa bertanya kepada warga setempat di mana tepatnya Pesagang, Kec. Rambah Samo. Setelah anda sampai di Pesagang bisa bertanya kepada warga setempat atau melihat spanduk yang bertuliskan Air Terjun Alam Lestari.
Ketika anda sudah sampai di simpangnya kemudian anda bisa mengikuti jalan yang sedikit rusak (berbatu) lebih kurang 3 KM untuk sampai ke puncak bukit sulah tetapi jika cuaca tidak kurang baik maka disarankan untuk menggunakan kendaraan yang mempunyai ban trail (tracker). Jika tidak anda bisa menghubungi Bapak Ruslan (salah satu staff TU di UIR Pekanbaru) sebagai penggiat wisata disana, beliau yang terus sendiri mengelola wisata alam air terjun, tapi tidak tidak setiap hari, hanya saja sahabat bisa bertemu beliau pada hari Sabtu dan minggu. Setelah mengikuti jalur atau penanda arah dengan lebih kurang 3 KM tadi maka anda akan melihat lintasan yang telah di buat, tidak terlalu sulit tetapi hanya saja sahabat menjumpai jalanan perbukitan. untuk kebutuhan Air sahabat bisa mendapatkan air alami yang berada di pondokan Bapak Ruslan yang tak jauh dari jalan menuju puncak bukit sulah atau jalan sesudah menuju bukit sulah yang lebih kurang 300 meter.
Kembali dengan cerita di awal, perjalanan pukul 18.00 wib dengan medan yang rusak kami berjumpa dengan bapak ruslan yang kebetulan pulang dari berkebun, akhirnya beliau menemani perjalanan kami. setelah sampai dipondokkan beliau kami pun beristirahat dan melaksanakan ibadah magrib berjamaah, tak lama setelah menyelesaikan fardhu ai'n tersebut Ketua dari MTMA Rokan Hulu (Yolanda Fernando,beserta rekan-rekan) menghubungi untuk mengikuti perjalanan kami, seraya menunggu sahabat-sahabat MTMA yang datang kami mempersiapkan makan malam bersama dan tak lupa kopi hangat pun dibuat. tepatnya pukul 20.00 wib rombongan Fernando,dkk datang kami pun menjemput di simpang masuk air terjun alam lestari. setelah sampai dan bercerita sebentar kami pun untuk melanjutkan perjalanan menuju parkir terakhir menuju puncak bukit sulah yang membutuhkan waktu lebih kurang 10 menit dari pondokan Bapak ruslan. Sedikit ada halangan dikarenakan salah satu kendaraan rombongan mengalami bocor ban yang akhirnya terpaksa diparkirkan kembali kepondokkan, tetapi perjalanan tetap dilanjutkan.
Setelah sampai dan parkirkan kendarran kami pun melanjutkan perjalanan menuju puncak bukit sulah dan membersihkan area untuk mendirikan dua buah tenda, perjalananan waktu pun kami menyantap lagi snack dan kopi sambil bercerita setelah mendirikan tenda. Menikmati pemandangan kota pasir pengarayan, IC, PKS, Bandara, dan lainnya kamipun tertimpa hujan yang mengharuskan untuk kembali ke tenda.
Akhirnya pukul 23.00wib pun kami tidur untuk melihat sunrise, tetapi setelah hujan berhenti tepatnya pukul 24.00wib saya pun terbangun untuk menikmati pemandangan, ternyata indah kabut yang menyelimuti sekeliling bukit sulah membentuk seperti samudra di atas awan. tetapi tidak lama karena dingan juga sudah terasa. dan uniknya di puncak bukit sulah sudah ada seperti pondokan yang masih kerangka tepatnya seperti rumah ladang. akhirnya saya dan Bapak Ruslan memutuskan untuk tidur diluar saja sambil menikmati dinginnnya negeri seribu suluk. tidur dengan pulasnya untuk menyambut mentari.
inilah kami rasakan, ternyata Negeriku Seribu Suluk juga memberikan keindahan yang luar biasa kala sunrise menyapa. betapa indah ciptaanNYA, Negeri kecil ini juga memberikan warna yang indah. Kami bersyukur atas ciptaanMU.
Setelah menikmati sunrise kami pun bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun alam lestari 2 tingkat, hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke air terjun tingkat 1 dan sekitar 5 menit untuk air terjun tingkat II. walau tidak terlalu bagus tetapi air terjun ini memberikan kesegaran yang sejuk dan menyegarkan. setelah mandi dan waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 wib mengingat untuk memperbaiki motor dan logistik yang sudah habis akhirnya rencana untuk melihat Goa Landak pun tertunda.
Setelah sampai dipondokan pertama pukul 12.00wib kami beristirahat, ada sebagian yang memperbaiki motor, istirahat shalat dan pergi keluar untuk membeli makan siang.
hingga akhirnya pukul 14.00 wib kami pun berpamitan untuk melanjutkan pulang ke rumah masing.masing.
Rumah Jelajah Kita
0 comments:
Post a Comment