Siapa bilang Limbah menjadi sampah ? Malahan "Dari Limbah Menjadi Cahaya" ini lah, menjadi ikon PLTBG (Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas) pertama di Indonesia yg di resmikan oleh wakil mentri ESDM Soesilo Siswoutomo pada 16 September 2014 dan sukses sudah berjalan selama setahun, PLTBG berlokasi di Desa Rantau Sakti, Kec. Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, PLTBG ini memiliki tenaga 1MW ini berasal dari Limbah Cair Hasil olahan sawit atau POME di salah satu Perusahaan perkebunan swasta yaitu PT Arya Rama Prakasa (PT.Genk). .
Di dukung dari Kementrian dan bantuan sejumlah Rp. 38 M dari Pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu serta di kelola melalui Bumdes ini sudah memberikan penerangan yang sangat baik khususnya di beberapa Desa rantau sakti, rantau kasai dan tanjung medan.
terlihat dari atas |
sumber : pasadanaengeneering.com
Dampak positif, pihak kementrian,pemkab dan pengelola.
Insyaallah tahun depan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Gas (PLTG) atau ada yang sebahagian mengatakan Pembangkit listrik tenaga bio massa (PLTBM) akan di bangun 10 x lipat. Tepatnya, di kecamatan Kepenuhan, proses yang masih dalam MoU dengan pihak perkebunan sawit yang ada di Kepenuhan ini tentu menjadi angin segar, kabar yang beredar pihak kontraktor yang salah satu menjabat di Instansi Pemkab Rohul ini akan bisa menerangi untuk 3 Kecamatan, yaitu : Kepenuhan, Kepenuhan Hulu dan Bonai Darusalam. Ini bisa pemanfaatan energi terbarukan yang berkelanjutan selama masih di produksi tanaman sawit yang bakal tidak berhenti, bayangkan Negeri yang sangat luas dengan perkebunan sawit ini bisa di manfaatkan dengan baik;
Besaran biaya akan ditetapkan melalui musyawarah koordinasi difasilitasi pemerintah daerah dengan Kepala Desa serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Rantau Sakti sebagai pengelola. besaran tarif listrik PLTBg. Diupayakan, tarif listrik lebih murah dari tarif diterapkan oleh PT. PLN
Hasil buangan limbah sawit ini menjadi berkah, setelah di lakukan penguapan di dalam lubang yang sangat luas dan di tutup dengan bahan sejenis Geothermal, area luas PLTBG lebih kurang 2 Ha dengan jumlah karyawan 30 orng, serta di tambah dengan pengelola dari pihak Bumdes dan aparatur pemerintahan Desa. Tidak hanya pada limbah cair, hasil penguapan untuk pembangkit juga terdapat limbah cair pembuangan setelah proses penguapan yang kemudian di aliri dalam kolam limbah. Kolam ini tidak hanya sekedar tempat sampah tetapi juga ada manfaatnya, riset yang di temukan bahwa limbah cair ini juga bisa dijadikan pupuk kompos untuk lahan perkebunan sawit. Kami melihat sendiri ada warga yang membawa Jerigen sekitar 10 buah dan mengambil limbah cair tersebut dengan mesin pompa air yang telah disediakan, ketika berwawancara dengan salah satu operator di sana, "iya mas, kita bolehkan kepada masyarakat untuk mengambil limbah ini semaunya, mesin telah kita sediakan untuk masyarakat ini tapi, tidak bisa di pastikan sampai kapan, karena kami sedang menanti hasil riset secara pasti dan kontrak MoU dengan perusahaan pupuk yang ingin memanfaatkan limbah ini, bisa jadi ini nanti nya menambah kas desa/bumdesnya mas".. juga.
secara proses pembangkit menurut refensi www.pasadenaengeneering.com/teknologi Teknologi yang digunakan pada kedua proyek biogas ini adalah teknologi reaktor lagoon tertutup dengan geomembran HDPE yang akan menangkap gas metana yang dihasilkan dari reaksi anaerobik. Reaktor ini akan mengonversi kandungan COD dalam POME menjadi biogas.POME yang dipasok dari PKS akan ditampung ke unit pra-pengolahan untuk mendapatkan kondisi POME yang sesuai dengan kebutuhan reaktor biogas. Di dalam reaktor lagoon, terjadi reaksi pembongkaran substrat melalui reaksi hidrolisis menjadi komponen yang lebih sederhana. Komponen yang lebih sederhana akan dikonversi menjadi komponen intermediet melalui reaksi asidogenesis dan asetogenesis. Komponen intermediet ini akan dikonversi menjadi biogas melalui reaksi metanogenesis. Seluruh proses terjadi tanpa adanya oksigen.Gas yang dihasilkan diolah untuk menghilangkan kandungan pengotor, H2S, dan uap air untuk memenuhi kebutuhan gas engine. Gas yang telah diolah kemudian dipasok ke gas engine.
secara proses pembangkit menurut refensi www.pasadenaengeneering.com/teknologi Teknologi yang digunakan pada kedua proyek biogas ini adalah teknologi reaktor lagoon tertutup dengan geomembran HDPE yang akan menangkap gas metana yang dihasilkan dari reaksi anaerobik. Reaktor ini akan mengonversi kandungan COD dalam POME menjadi biogas.POME yang dipasok dari PKS akan ditampung ke unit pra-pengolahan untuk mendapatkan kondisi POME yang sesuai dengan kebutuhan reaktor biogas. Di dalam reaktor lagoon, terjadi reaksi pembongkaran substrat melalui reaksi hidrolisis menjadi komponen yang lebih sederhana. Komponen yang lebih sederhana akan dikonversi menjadi komponen intermediet melalui reaksi asidogenesis dan asetogenesis. Komponen intermediet ini akan dikonversi menjadi biogas melalui reaksi metanogenesis. Seluruh proses terjadi tanpa adanya oksigen.Gas yang dihasilkan diolah untuk menghilangkan kandungan pengotor, H2S, dan uap air untuk memenuhi kebutuhan gas engine. Gas yang telah diolah kemudian dipasok ke gas engine.
Tenang saja, bagian anda yang ingin melakukan kunjungan atau penelitian bisa saya arahkan melalui blog ini. Jika dari Pekanbaru, anda bisa langsung menuju ke pasir pengarayan, kemudian melanjutkan menuju ke arah dalu- dalu kec. Tambusai, yg membutuhkan waktu sekitar 45 menggunakan mobil atau sepeda motor, setelah sampai di dalu-dalu anda mencari pertigaan yang di depan pertigaan tersebut ada Balai Adat Luhak Tambusai. Kemudian anda berbelok ke kanan atau jalan lintas Mahato, dari simp pertigaan mahato menuju ke rantau kasai (tambusai utara) lebih kurang 30 menit dengan kondisi jalan yang cukup baik, setelah sampai di rantau kasai anda bisa berhenti ketika sampai di tugu genjer (sejenis tanaman sungai, warna hijau dan tinggi). Setelah sampai ke tugu genjer anda bisa belok ke kanan, masuk dan lurus dengan jalanan berbatu, lebih kurang menempuh waktu anda akan menemukan pertigaan. Kemudian belok ke kanan atau bisa bertanya kepada masyarakat di mana desa rantau sakti/Pt.Genk/PLTA. Dari pertigaan menuju ke PLTBG lebih kurang 20 Menit, setelah anda sampai di desa rantau sakti kemudian anda harus sampai di pusat desa, tak jauh dari komplek pemerintahan Desa anda akan melihat banyak persimpangan tetapi jangan khawatir anda bisa memperhatikan plang cat berwarna kuning dengan tulisan "Pembangkit Listrik PLTBG/PKS". kemudian anda belok kanan, dari persimpangan hanya membutuhkan waktu lebih kurang 7 menit untuk sampai di PKS PT. GENK, kemudian anda berjalan sedikit ke depan dan menemukan persimpangan, kemudian anda bisa belok ke kanan untuk sampai ke pembangkitnya, jarak PKS dari Pembangkit lebih kurang 500meter.
Waktu kondisional tergantung jalanan dan kecepatan yang ada gunakan.
Terima kasih semoga bermanfaat.
#RumahKita #RumahJelajahKita #rokanhulu #pltgrohul
terimakasih infonya, ternyata selain buahnya yang bisa dimanfaatkan tetapi limbahnya pun bisa menghasilkan manfaat maka tidak heran banyak orang yang ingin terjun di industri sawit
ReplyDelete