Telaga Dewi, Kita Bertemu Dengan Keindahanmu

Iya… Pagi itu…

Ketika menuju ke tempatmu, Banyak kata-kata yang menyerah terucap

Rasanya, melewati ribuan batang pelimping diawal langkah kaki

Beberapa menit yang kadang harus merangkak

Sampai berjam – jam untuk terus membungkuk,

melewati batang demi batang pelimping sambil menahan beban carel di pundak

Semuanya demi untuk berjumpa denganmu telaga dewi..

Kadang, Terhenti nafas dan sesak sesaat sambil mengusap dahi yang berkeringat

Tangan dan kaki yang dingin bersama dengan sepatu..

Ya.. Sepatu gunung itu, tembus karena air yang tak bisa di bendung

Semua nya bergabung menjadi kotor dan dingin…

Waktu terus berlalu, tanda penanda untuk sampai ke telaga

Terus terlihat di balik pepohonan besar dan hutan lumut

Senyum manis dari para pendaki pun membuat sebuah semangat

Semangat untuk bisa bersama mereka yang satu tujuan

Untuk bertemu dengan mu Telaga Dewi…

Banyak kabarnya tentangmu, sebelum aku sampai

Kabar tentang keindahanmu, dinginnya suasana

Serta dunia lain yang tak kasat dengan mata

Semuanya menjadi satu, tak ada bisa yang dipilih sebelum aku melihatmu secara langsung

Semuanya harus di pendam, di tahan dengan badan yang sudah menggigil…

Kian tak sabar ketika melewati pos mata air tiga yang meragukan..

Melihat tenda – tenda di cadas, dan memandang ke belakang

Melihat gunung marapi yang gagah  dengan samudra yang luas

Terlihat danau singkarak di samping perjalanan,,,

Terus aku ikuti kabel listrik yang sedikitnya menganggu keindahanmu

Tetapi tak bisa di salahkan, kehadirannya sangat membantuku untuk sampai ke tempatmu..

Setelah melewati semua itu, aku terus berjalan sampai mendengar gurauan

Dari para pendaki yang telah bermalam di sana..

Membuat langkah kaki pun terus dengan lajunya menyusuri jalanan yang berlumpur

Sampai aku melihat dengan keindahanmu..

Ohh Telaga Dewi..

Aku mengagumimu..