Hobi Hiking sering bermasalah dengan paha dan betis yang
sering kram. Bisa jadi kita kurang mempersiapkan diri sebelum hari "H"
atau salah melangkah. Jangan sampai melewatkan olah raga hanya karena
takut bakal "kecapean & menderita" sesudahnya. Pendakian gunung
merupakan kegiatan yang sebagian besar menggunakan otot, baik otot
kaki maupun bagian tubuh yang lainnya. Bagi seorang pendaki gunung,
baik seorang pemula maupun profesional sekalipun seharusnya dapat
meminimalisir resiko cidera yang terjadi baik cidera otot maupun
cidera organ tubuh lainnya. Berikut merupakan hal - hal yang dapat
dilakukan untuk menghindari cidera otot sebelum pendakian gunung :
- Lari
: Mempersiapkan fisik sebelum hiking sangat penting, supaya tubuh
‘panas’ dan tidak terkejut. Jika Anda sudah terbiasa jogging, jangan
keburu anggap enteng karena berlari di jalan yang datar berbeda dengan
mendaki. Biasakan berlari di tanjakan supaya betis dan paha terbiasa
dengan trek gunung.
- Berenang : Seringkali yang
menjadi problem ketika hiking adalah napas yang cepat terputus. Untuk
itu Anda bisa melatih pernapasan Anda dengan olahraga renang. Rutin
berenang membuat Anda tidak mudah lelah ketika mendaki.
- Right Step
: Untuk menghindari cidera kaki ketika turun gunung, daratkan kaki
dengan benar. Tapakkan tumit terlebih dahulu baru kemudian telapak kaki
agar kaki bisa menumpu berat badan secara merata.
- Jangan Langsung Duduk
: Ketika baru selesai mendaki atau sedang istirahat, jangan langsung
duduk apalagi menekuk kaki. Otot akan kram dan kaki Anda menjadi lebih
gampang lelah. Sebaiknya, berdiri beberapa menit, kemudian selonjorkan
kaki. Ini lebih disarankan ketimbang gerakan yang tadi.
- Sering Istirahat
: Semakin sering Anda berhenti maka semakin cepat juga Anda merasa
lelah. Tantang diri Anda untuk melangkah sejauh mungkin, sampai Anda
merasa benar-benar lelah kemudian baru istirahat. Jangan menantang diri
Anda terlalu mudah.
- Melatih otot paha dan bokong
Keram
betis sering kali terjadi disaat pendakian gunung terutama melewati
rute-rute yang lumayan terjal dan bebatuan dan juga disaat memanjat dan
menaikkan kaki satu persatu sehingga beban tumpu hanya pada betis
bukan pada paha atau bokong. Utamakan kaki yang sakit lebih tinggi dari
jantung dan juga memijat dengan perlahan - lahan pada bagian yang
sakit. Untuk mencegah serta meminimalisir cidera otot terutama keram
betis maka seharusnya melatih otot paha dan bokong secara benar
sebagaimana otot paha dan bokong sangat berguna disaat pendakian
terutama pendakian yang lumayan sulit.
Cidera
pergelangan kaki berupa sakit atau bengkak pada pergelangan kaki. hal
ini sangat tidak nyaman bahkan jika melanjutkan perjalanan pendakian
hal ini akan terus terasa sakit pada bagian tersebut. sebaiknya
berhenti dan istirahat karena dapat menimbulkan masalah bagi anda
sendiri disaat pendakian. Cidera ini disebabkan jika otot betis kebawah
kurang kuat sehingga tidak memberikan kestabilan pada pergelangan kaki
disaat berjalan di tempat yang tidak rata, bebatuan serta bergelombang
dan bisa jadi disebabkan tertabrak bebatuan disaat pendakian. Untuk
mencegah hal tersebut terjadi ada baiknya melatih pergelangan kaki
dengan menggunakan satu kaki dan membawa beban. Penggunaan sepatu boot
yang tinggi juga dapat mengurangi cidera pada pergelangan kaki.
Sakit
otot paha dan lutut terasa gemetar disaat turun dalam pendakian bisa
juga disebabkan dengan bawaan yang terlalu berat disaat pendakian
dengan berjalan posisi kaki tidak seimbang atau panjang sebelah, untuk
mencegahnya adalah melatih otot torso kita yaitu mulai dari bahu sampai
pinggul sehingga sehingga membuat tubuh kita stabil saat membawa
barang berat disaat turun dari pendakian. Menggunakan trekking pole
saat hendak turun gunung merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan.
Metatarsalgia
(nyeri pada tulang jari tepatnya dititik sebelum jari-jari kaki)
keadaan seperti ini dirasakan seperti nyeri bahkan seperti ada duri dan
diganjal batu tajam pada bagian ini. Hal ini sering terjadi karena
menggunakan sepatu terlalu sempit pada bagian depan atau sepatu terlalu
lengkuk keatas pada bagian depan sepatu. Selain kebiasaan menapak pada
ujung sepatu terlalu berlebihan disaat pendakian gunung. Cara
mengatasinya adalah tekananan disaat menapak harus didistribusikan pada
bagian tumit serta tidak menggunakan sepatu yang terlalu sempit,
makanya dalam pendakian gunung diharuskan memilih sepatu besar agar
tidak terjadi cidera pada jari kaki maupun telapak kaki sehingga
memberikan ruang pada jari kaki untuk menapak dan juga memberikan
bantalan tambahan pada pada sol sepatu dapat mengurangi tekanan
dipangkal jari saat menapak.
Nyeri
pada telapak kaki disaat pendakian bisa sering terjadi bagi seorang
pendaki gunung karena keadaan tersebut diakibatkan dari kontur
pegunungan yang relatif berbatuan baik kerikil maupun batu-batu besar
lainnya. Disaat kaki menapak hal tersebut bisa menyebabkan plantar
fasciitis (nyeri pada telapak kaki) dirasakan tidak hanya rasa sakit
pada lengkukan kaki dengan tumit dan menyokong lekukan telapak kaki.
Untuk mengatasinya menggunakan botol plastik, pijak dan sambil
menggulungkan lengkungan telapak kaki tersebut secara perlahan-lahan
dan untuk pencegahan sebaiknya sebelum mendaki disarankan berjalan jauh
dengan secara bertahap untuk menghindari nyeri pada telapak kaki.
Peregangan
bermanfaat untuk menjaga kelenturan otot dan peregangan juga dapat
mengurangi rasa sakit, ngilu atau pegal sehabis mendaki. Dengan
melakuan peregangan dapat melatih otot-otot secara lentur sehingga
dapat mengurangi resiko cidera otot pada saat pendakian.
Dan
setelah pendakian selesai biasanya juga meninggalkan nyeri-nyeri pada
bagian otot-otot tertentu ada baiknya sebagai seorang pendaki gunung
melakukan penyembuhan dengan beberapa metode teknik terapi :
pemijatan
dapat menyembuhkan kejang otot bahkan pembengkakan. Perlu diketahui
bahwa terdapat berbagai macam tehnik pemijatan dan pastikan anda dapat
memilih seorang ahli pijat yang benar untuk menghindari cedera-cedera
berikutnya yang bakal terjadi disaat melakukan pendakian gunung
lainnya.
- Kompres air dingin atau hangat
Kompres
bukan hanya dapat menurunkan panas dalam tubuh atau memar yang
diakibatkan aktifitas yang berat. Kompres juga dapat mengurangi rasa
sakit dan peradangan otot dengan melakukan kompres pada bagian yang
cidera secara perlahan. Kompres sangat efektif pada 48 jam setelah
terjadinya cedera atau memar pada otot namun respon kemanjuran
berbeda-beda pada jenis rasa sakit yang cidera. Misalnya cedera otot
berat cara ini mungkin tidak terlalu ampuh sebaiknya anda ditangani
oleh tim yang benar-benar ahli dibidangnya.
Traction
merupakan salah satu tehnik peregangan yang efektif untuk cidera otot.
Traction biasanya diterapkan pada lengan, jari dan kaki oleh bantuan
orang lain. Sebaiknya hati-hati menggunakan teknik ini karena jika
tidak, dapat menyebabkan otot robek.
Pengobatan
berikut ini ditujukan bagi yang mengalami kejang otot atau keseleo.
Jenis obat yang sering digunakan untuk mengobati cidera otot adalah
jenis metaxalone (skelaxin), cybobenzaprine (flexeril), orphenadrine
(norflex), carisoprodol (soma) dan baclofen (lioresal). Perlu juga
diperhatikan menggunakan obat relaksan dapat menyebabkan anda mengantuk
sebaiknya istirahatkan badan setelah kembali segar bugar maka kondisi
tubuh akan terasa nyaman dan dapat beraktifitas seperti biasa.
Keselamatan
pendakian gunung lebih diutamakan dengan tidak mengabaikan hal-hal
sepele. Seorang pendaki gunung yang hebat bukanlah pendaki yang
berhasil mencapai puncak tetapi adalah seorang pendaki yang kembali
dengan selamat serta dapat menginspirasi yang lainnya untuk berjuang
dalam keadaan apapun dan sesulit apapun. Selamat mendaki.,,!!! Salam
Lestari.,,!!!
Mengutip Dari Khairina Travelink
0 comments:
Post a Comment